History of KALEDO



hello foo-readers!
Apa kabar semuanya?
Nah kali ini aku mau sharing tentang sesuatu yang menarik banget nih!

Penasaran? :D

Aku mau sharing tentang salah satu makanan tradisional Indonesia, yaitu...

KALEDO 
Image result for kaledo

Aku yakin pasti ga sedikit dari kalian yang asing dengan makanan ini! Ya kan?
Jadi aku mau berbagi pengetahuan aku tentang makanan yang satu ini.

Sebagai perkenalan kita harus tahu apa sih Kaledo ini? Kaledo adalah suatu jenis sup bening tradisional Indonesia yang berasal dari kota Palu, Sulawesi Tengah dengan bahan utama daging dan tulang kaki sapi. Kuahnya sangat kaya akan rasa karena berkaldu dan segar. Bumbu-bumbu yang digunakan dalam pemasakannya sangat sederhana, yakni meliputi garam, cabai rawit hijau, dan asam muda.

Untuk mengetahui sejarah Kaledo, aku dan teman-teman sempat mewawancarai Pak Dadang yang berprofesi sebagai Dosen mata kuliah Kuliner Indonesia di STP NHI Bandung. Beliau menyatakan bahwa sejarah makanan Indonesia tidak mudah untuk dikorek, karena sejak zaman dahulu kala dunia kuliner, khususnya di Indonesia, sangat kurang dalam hal pencatatann. Untuk itu, untuk mengetahui sejarah Kaledo, kami perlu mencari tahu sejarah Kota Palu itu sendiri, cerita-cerita rakyatnya, dll.

Bersama Pak Dadang

Berdasarkan hasil wawancaran dan pencarian informasi yang kami lakukan, Kaledo sudah dikenal sejak zaman kerajaan. Dahulunya, Kaledo merupakan sajian kehormatan oleh para raja-raja di Lembah Palu bagi para tamu kehormatan dari kaum bangsawan yang disebut dengan Toma Oge atau Toma Langgai atau Langga Nunu. Biasanya, mereka adalah para pembesar dari sub-sub kerajaan di lembah Palu. Salah satu raja yang besar pada masanya adalah Raja Tumbolotutu dari Kerajaan Moutong. Kerajaan ini berlokasi di Provinsi Moutong yang berbatasan langsung dengan Provinsi Donggala sehingga Kaledo sering dimanfaatkan dalam acara-acara Kerajaan.

Kaledo sendiri sering dianggap sebagai singkatan dari Kaki Lembu Donggala. Namun jika dilihat dari sisi sejarah, Kaledo merupakan campuran kata dari bahasa Kaili yang terdiri dari kata "Ka" yang berarti keras dan "Ledo" yang artinya tidak. Dengan demikian, arti kata Kaledo mengacu pada daging sapi yang empuk dan tidak keras.


Comments

Popular posts from this blog

Human Resource

Assimilation in Food Culture