Balance Sheet, Income Statement, Cash Flow

Halo foo-readers! 
Kalo sebelumnya kita udah belajar tentang perhitungan dasar tentang pengeluaran, penghasilan, dan BEP, sekarang kita akan belajar lebih dalam tentang Neraca Keuangan, Laporan Laba Rugi, dan Cash Flow.

Perbedaan ketiganya adalah, neraca mengutamakan pada modal, laporan laba rugi memfokuskan pada kerugian dan keuntungan tanpa memperhatikan apakah ada kas atau tidak, sedangkan cash flow mengutamakan keadaan ada atau tidaknya kas tanpa memperhatikan laba rugi.
Image result for balance sheet income statement cash flow

Neraca / Balance Sheet
Modal + Utang - Piutang = Aset
Aset + Piutang - Utang = Modal

*aset dapat terdiri dari aset yang sifatnya tetap (fix) seperti gedung, maupun current berupa barang dan cash.


Laporan Income (L/R)
Hasil Penjualan (jumlah produk x harga) - Biaya Produksi = Laba Operasi atau Gross Profit
Laba Operasi - Biaya Lain-lain (sewa PC, fotokopi, listrik, air, dll) = Laba Sebelum Pajak atau Income Profit
Laba Sebelum Pajak - Pajak = Laba Bersih
Laba Bersih - Deviden dibayarkan = Laba Ditahan
* laba ditahan akan menjadi tambahan modal selanjutnya

Cash Flow
Uang Kas Awal  + Uang Masuk (Tagihan Dibayarkan + Penjualan Tunai + Penyusutan) - Pengeluaran (Biaya-Biaya yang Dibayarkan (gaji, biaya bahan baku, dll) -Biaya lain-lain (utang)) = Uang Kas di Akhir

*Uang kas di awal tahun jumlahnya pasti sama dengan uang kas di akhir tahun kemarin.
* Jika melakukan investasi dengan menyimpan mata uang asing, pada saat mata uang tersebut menguat maka nilainya dapat ditambahkan ke uang masuk. Sedangkan apabila nilai mata uang asing tersebut sedang merosot, maka kerugian ditambahkan di pengeluaran.

Di samping itu, kita juga harus paham bahwa tidak ada kaitan langsung antara laba dan aset dengan kebangkrutan. Mungkin sebagian besar dari kita berpikir bahwa segala usaha yang memiliki keuntungan tidak mungkin mengalami kebangkrutan. Kenyataannya, salah.
Karena yang dimaksud dengan bangkrut sesungguhnya adalah keadaan dimana kita tidak mampu membayarkan apa yang menjadi kewajiban. Oleh karena itu, suatu perusahaan dengan aset dan harta yang banyak, masih dapat mengalami kebangkrutan apabila kewajiban yang harus dibayarkan melebihi harta yang dimiliki.

Utang yang harus dibayarkan:
1. Utang kepada Negara
2. Utang kepada Karyawan
3. Utang kepada pemberi pinjaman uang/modal



Comments

Popular posts from this blog

Human Resource

Assimilation in Food Culture

History of KALEDO