Food Culture

hello Foo-readers! 
Apa kabar teman-teman?  Akhirnya aku kembali lg untuk coret-coret di blog ini :D 
Selain itu, aku juga punya topik bahasan baru yang bakal aku bahas di post-post selanjutnya, yaitu seputar Food Culture atau Budaya Makanan. 

Hm, Budaya Makanan? Penasaran kan? 

Sebelum kita sama-sama belajar lebih jauh, kita perlu tahu dulu, apa sih budaya makanan itu? Emang makanan punya budaya? 
Eitsss, jangan salah! Selain untuk mengisi perut dan mempertahankan kelangsungan hidup manusia, makanan sebenarnya punya banyak arti dan nilai-nilai lain. 
Pernah kah ketika kalian menyantap suatu jenis makanan lalu kalian merasa senang atau sedih karena adanya kenangan tertentu berkaitan dengan makanan itu? 
Atau pernah kah kalian sangat menyukai satu jenis makanan karena mengingatkan kepada masakan di kampung halaman?
Makanan yang berbeda bisa punya arti yang berbeda pula untuk banyak orang. Hal-hal seperti itu yang membuat makanan memiliki nilai lebih, salah satunya budaya. 

Oleh karena itu, budaya makanan adalah segala bentuk hubungan antara makanan dengan suatu budaya tertentu. Contoh yang paling mudah, kita semua tahu di setiap daerah atau negara memiliki makanan khasnya masing-masing, misalnya orang-orang Asia yang gemar makan nasi berbeda dengan orang Eropa yang lebih memilih roti. Selain itu, cara-cara makan setiap orang dari beberapa tempat juga berbeda-beda pula. 

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, riset mengenai Budaya Makanan di luar negeri atau internasional lebih berfokus pada perilaku konsumen di restoran atau hubungannya dengan keadaan sosioekonomi. Sedangkan Budaya Makanan di Indonesia lebih berfokus pada kisah atau latar belakang budaya yang melekat pada suatu jenis makanan tertentu.
Hal ini menunjukkan bahwa budaya makanan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas.