East Asian Food Culture

halo foo-readers!
Related image
Kalian pasti tau dong kalau makanan di Asia terkenal dengan penggunaan bumbu-bumbu yang beranekaragam? Nah, kali ini aku mau bahas tradisi beberapa negara di Asia Timur dalam mengolah makanannya.  

KOREA
Semua udah pada tau dong makanan khas Korea yang satu ini? Ya, Kimchi! 
Kimchi adalah makanan hasil fermentasi sawi yang kemudian diberi bumbu-bumbu khusus sehingga rasanya sangat khas, pedas, asam, manis, asin, dan gurih jadi satu!
Di Korea, khususnya di pedesaan, biasanya masyarakat desa mencabut saw langsung dari kebun yang berjarak dekat dari rumah mereka. Selanjutnya sawi tersebut dicuci dan dipotong-potong dengan tepat, ada teknik dan caranya loh tidak hanya dipotong secara asal saja. Sawi yang sudah dipotong-potong lalu dimasukkan ke dalam tong untuk difermentasi.
Image result for kimchi fermentation
Selagi sawinya difermentasi, bumbu-bumbu yang perlu dibuat adalah cabai, apel, saus ikan. Sawi kemudian dikeluarkan dari tong, dilumuri oleh bumbu khusus tersebut, dan difermentasi kembali selama beberapa bulan sampai siap untuk dikonsumsi.  

CINA
Cina terkenal dengan olahan daging yang diawetkan, seperti cured meat, sosis, daging asap, dll.
Image result for hongkong sausage
Untuk membuat sosis, biasanya daging yang sudah digiling dicampur dengan bumbu-bumbu lalu dicetak ke dalam casing menggunakan alat. Hasilnya berupa sosis-sosis panjang yang selanjutnya digantung dan dikeringkan. Proses pembuatann sosis ini biasanya dilakukan di suatu pabrik karena memerlukan alat-alat yang cukup canggih.

Image result for fermented fish china
Selain sosis, di pedesaan Cina masyarakatnya sering mengolah ikan dan kepiting. Untuk memasak ikan, mula-mula ikan ditangkap langsung di pesawahan di daerah tempat mereka tinggal. Dengan begini, ikan yang diolah akan dalam keadaan segar. Selanjutnya ikan dipotong, dibelah dua, dan dibaluri bumbu yang terdiri dari cabai, lada, jahe, saus, dan bahan-bahan lainnya. Ikan yang sudah dibumbui ini kemudian dimasukkan ke dalam tong dan difermentasi selama sebulan. Setelah itu, ikan dapat dikeluarkan dan dimasak sesuai dengan selera. Hasilnya berupa masakan ikan dengan daging yang sangat empuk dan kaya akan bumbu.


Comments

Popular posts from this blog

Human Resource

Assimilation in Food Culture

History of KALEDO