Branding

Halloo Foo-readers!
Kalian pasti kerap kali mendengar kata "Merek", biasa kalian yang suka dunia fashion tentunya sangat dekat. Merek merupakan istilah suatu identitas dari suatu produk berupa organisasi, produk dan bahkan profil seseorang personil. Identitas organisasi yang dekat dengan budaya makanan adalah UNESCO sedangkan dalan industri makanan biasa kita kenal Coca Cola. Lebih dalam lagi dari sekadar identitas, kini merek memiliki nilai yang lebih. Nilai sebuah merek ini biasa disebut dengan "branding".
Bukan sekadar logo, branding merupakan nilai yang pasti berbeda-beda dalam suatu brand tertentu. Rasa percaya atau jaminan yang didapatkan oleh para pelanggan atau calon pelanggan ketika terkait dalam suatu produk tersebut. Lebih dari sebuah pandangan atau sudut pandang seseorang, nilai sebuah produk adalah pengalaman atau brand experience yang dirasakan oleh seseorang dan terus sama dalam jangka waktu selama brand tersebut tidak rebranding atau terkena crisis.

Dalam perkembangannya dunia Consumer Goods kerap mem-branding produknya pada kota atau daerah tertentu. Aktivitas yang diadaptasi untuk memberi merek pada tempat-tempat tertentu. Koordinasi terpusat yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal pariwisata biasanya lebih memberikan banyak keuntungan dibandingkan koordinasi oleh masing-masing penyedia jasa pariwisata. Branding sebuah kota dapat pula dilakukan bersamaan dengan bentuk lain dari branding seperti pada contohnya merek pakaian Super Dry JPN yang menjual pakaian namun juga membawa branding negara Jepang (Harkinson, 2007).

Pernahkah kalian tahu bahwa UNESCO meluncurkan Creative Cities Network? Sebuah projek melestarikan budaya yang berupa barang dan jasa melalui promosi kreativitas dan partisipasi dalam kehidupan budaya yang akan memberikan pembangunan yang berkelanjutan.
Kota-kota terpilih dan berberapa studi kasus ini:

  • Popayán, Kolombia. Popayán memiliki kuliner yang merupakan perpaduan dari cara memasak yang khas di daerah tersebut dengan menggunakan bahan yaitu buah yang berasal dari Spanyol. Budaya yang kuat di bidang kuliner juga dibuktikan dengan banyaknya restoran yang menjual makanan tradisional di tengah kota Popayán.
  • Chengdu, Tiongkok. Kota ini mampu mempertahankan kekhasan dari kulinernya serta mampu mengembangkan kreativitas kulinernya dari waktu ke waktu. Industri pangan berkembang pesat, pesta/pameran kuliner banyak diadakan, dan studi mengenai kuliner juga dihadirkan secara luas.
  • Öestersund, Swedia. Di kawasan ini, lahan yang tersedia ditujukan untuk pertanian. Bertahun - tahun kota ini telah menjadi pusat budaya dan ekonomi, disisi lain beberapa tradisi juga telah dipertahankan karena keterbatasan pengaruh dari luar. Cita rasa gastronomi mencakup banyak makanan lokal.
  • Jeonju, Korea Selatan. Telah menjadi daerah pusat dan dikenal di Korea Selatan yang memiliki hidangan khas, yaitu bibimbap. Popularitas dari hidangan ini lambat laun menyebar keseluruh dunia, dibantu oleh penghargaan kota gastronomi kreatif UNESCO pada tahun 2012.
  • Zahlé, Lebanon. Zahlé memiliki kekuatan pada situs sejarah yang terkenal dengan tradisi rumah makan yang berjejer di tepi sungai. Kota ini dikenal sebagai tempat lahirnya arak dengan rasa adas manis, banyak keluarga yang masih menggunakan metode sendiri yang diberikan dari generasi ke generasi untuk menyuling arak Zahlé juga menyelenggarakan banyak festival, khususnya masakan terbaik dari desa sekitarnya untuk dirayakan. Ada beberapa sekolah lokal dan universitas yang menyediakan kurikulum khusus terkait dengan makanan di kota ini.
Kota-kota di Indonesia memang belum dapat kesempatan jadi kota pilihan UNESCO. Food tourism dapat diproritaskan sebagai salah satu agenda dalam pengembangan ekonomi di kota terkait, bersamaan dengan peningkatan popularitas program yang dicanangkan oleh UNESCO yang juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan. Bila meningkatkan brand awareness suatu kota mengenai budaya makanan dapat berpengaruh baik terhadap turis asing hingga investor. Jadi bila kita pelajari bersama, branding suatu kota di Indonesia penting ya sebenarnya apalagi budaya makanan Indonesia yang sangat menarik. Hmmm... Sate Padang:9

Comments

Popular posts from this blog

Human Resource

Assimilation in Food Culture

History of KALEDO